Keberkahan Air dalam Islam sebagai Sumber Kehidupan
Air dalam Islam adalah sumber kehidupan dan pengampunan dosa. Dari wudhu hingga kisah sahabat Nabi dan perempuan pezina yang masuk surga, air memiliki kedudukan istimewa. Pelajari dalil shahihnya di sini.

Air Adalah Sumber Kehidupan
Allah SWT menegaskan pentingnya air sebagai sumber kehidupan dalam Al-Qur’an.
QS. An-Nahl: 65
وَاللّٰهُ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَاۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّسْمَعُوْنَࣖ ٦٥
“Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan), lalu dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah mati (kering). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.”
Air tidak hanya menyuburkan bumi, tetapi juga menjaga keberlangsungan seluruh makhluk hidup.
Air Sebagai Sarana Penghapus Dosa (Wudhu)
Islam mengajarkan bahwa air digunakan untuk bersuci, terutama melalui wudhu, yang menjadi penghapus dosa-dosa kecil.
Hadis Shahih – HR. Muslim no. 244
Rasulullah SAW bersabda:
"Apabila seorang hamba Muslim atau Mukmin berwudhu, maka ketika ia membasuh wajahnya, keluarlah dosa-dosa dari wajahnya bersama air atau bersama tetesan air terakhir dari wajahnya. Ketika ia membasuh tangannya, keluarlah dosa-dosa dari kedua tangannya bersama air atau bersama tetesan air terakhir dari tangannya. Ketika ia membasuh kedua kakinya, keluarlah dosa-dosa dari kedua kakinya bersama air atau bersama tetesan air terakhir dari kedua kakinya hingga ia keluar dalam keadaan bersih dari dosa-dosanya."
Kisah Sahabat Nabi yang Masuk Surga Karena Wudhu
Dalam salah satu hadis, Rasulullah SAW mendengar langkah kaki Bilal bin Rabah di surga. Ketika ditanya, Bilal menjawab bahwa ia selalu menjaga wudhunya dan mengerjakan salat dua rakaat setiap kali berwudhu.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ لِبِلاَلٍ: «يَا بِلاَلُ، حَدِّثْنِي بِأَرْجَى عَمَلٍ عَمِلْتَهُ فِي الإِسْلاَمِ، فَإنِّي سَمِعْتُ دَفَّ نَعْلَيْكَ بَيْنَ يَدَيَّ في الجَنَّةِ» قَالَ: مَا عَمِلْتُ عَمَلًا أَرْجَى عِنْدِي مِنْ أَنِّي لَمْ أَتَطَهَّرْ طُهُوْرًا فِي سَاعَةٍ مِنْ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ إِلاَّ صَلَّيْتُ بِذَلِكَ الطُّهُورِ مَا كُتِبَ لِي أَنْ أُصَلِّ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ،وَهَذَا لَفْظُ البُخَارِي.
«الدَّفُّ» بِالفَاءِ: صَوْتُ النَّعْلِ وَحَرَكَتُهُ عَلَى الأَرْضِ، واللهُ أعْلَم.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Bilal, “Wahai Bilal, ceritakanlah kepadaku tentang satu amalan yang engkau lakukan di dalam Islam yang paling engkau harapkan pahalanya, karena aku mendengar suara kedua sandalmu di surga.” Bilal menjawab, “Tidak ada amal yang aku lakukan yang paling aku harapkan pahalanya daripada aku bersuci pada waktu malam atau siang pasti aku melakukan shalat dengan wudhu tersebut sebagaimana yang telah ditetapkan untukku.” (Muttafaqun ‘alaih. Lafal hadits ini adalah milik Bukhari) [HR. Bukhari, no. 443 dan Muslim, no. 715]. Ad-daffu adalah suara sandal dan gerakannya di atas tanah, wallahu a’lam.
Air Sebagai Azab dalam Kisah Nabi Nuh AS
Air juga bisa menjadi azab, seperti yang terjadi pada kaum Nabi Nuh AS yang ingkar terhadap dakwahnya.
QS. Al-Qamar: 11-12
فَفَتَحْنَآ اَبْوَابَ السَّمَاۤءِ بِمَاۤءٍ مُّنْهَمِرٍۖ ١١ وَّفَجَّرْنَا الْاَرْضَ عُيُوْنًا فَالْتَقَى الْمَاۤءُ عَلٰٓى اَمْرٍ قَدْ قُدِرَۚ ١
"Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, maka bertemulah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan."
Banjir besar itu menenggelamkan seluruh kaum yang kafir, kecuali mereka yang beriman bersama Nabi Nuh AS.
Kisah Perempuan Pezina yang Masuk Surga Karena Air
Rasulullah SAW menyampaikan bahwa ada seorang perempuan pezina yang masuk surga karena memberi minum seekor anjing yang kehausan.
Juga dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَنَّ امْرَأَةً بَغِيًّا رَأَتْ كَلْبًا فِى يَوْمٍ حَارٍّ يُطِيفُ بِبِئْرٍ قَدْ أَدْلَعَ لِسَانَهُ مِنَ الْعَطَشِ فَنَزَعَتْ لَهُ بِمُوقِهَا فَغُفِرَ لَهَا
“Ada seorang wanita pezina melihat seekor anjing di hari yang panasnya begitu terik. Anjing itu menngelilingi sumur tersebut sambil menjulurkan lidahnya karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya (lalu menimba air dengannya). Ia pun diampuni karena amalannya tersebut.” (HR. Muslim no. 2245).
Penutup
Air adalah nikmat Allah yang luar biasa. Ia bisa menjadi penyebab pengampunan, pahala, dan bahkan surga—bagi siapa saja yang menggunakannya dalam kebaikan. Namun, jika disia-siakan, air juga bisa menjadi sarana azab seperti yang terjadi pada umat terdahulu. Semoga kita termasuk orang-orang yang bersyukur dan memanfaatkan nikmat air sesuai syariat.